Dokter dan Bupati Positif Covid-19 Setelah Divaksin, Kok Bisa?

Dokter dan Bupati Positif Covid-19 Setelah Divaksin, Kok Bisa?

SUDAH divaksin ternyata masih bisa tertular virus Covid-19. Ini baru saja terjadi pada seorang dokter spesialis paru yang juga dosen, dr Rani Rasyidin. dr Rani mengaku terinfeksi Covid-19 dua hari setelah disuntik vaksin.

“Bismillah, hari ini sy konfirmasi covid, gejala spt flu mulai h+2 vaksin, apa kebetulan atau ada hub nya, sy gk tahu, yg jelas sy sdh lapor, jaga kesehatan ya, doakan saya lekas sehat lagi,” tulis dr Rani di akun Twitter pribadinya, @drRaniSpP dilansir pojoksatu.id Jumat 22 Januari.

Dokter Rani langsung melaporkan hal itu kepada petugas vaksin. “Semoga gejala cuma segini doang, doain ya,” katanya.

Kasus dr Rani bukan satu-satunya. Bupati Sleman Sri Purnomo juga positif terinfeksi Covid-19 setelah disuntik vaksin.

Baca juga: Jenazah Saeful Ditemukan, Operasi SAR Resmi Dihentikan

“Hari ini, Kamis 21 Januari 2021, saya Sri Purnomo Bupati Kabupaten Sleman menyampaikan informasi bahwa saya hari ini dinyatakan positif Covid-19,” kata Sri Purnomo melalui akun Intagram.

Sri Purnomo positif Covid-19 selang sepekan setelah disuntik vaksi. Menurut SP - sapaan karibnya - pada 20 Januari dia menjalani tes swab antigen dan hasilnya positif. Esok harinya dilanjutkan dengan tes swab PCR dan hasilnya sama-sama positif.

Usai dinyatakan positif Covid-19, Sri melakukan rontgen thorax dan CT Scan thorax. Dia bersyukur, hasil pemeriksaan itu menunjukan bahwa paru-parunya bersih dan baik-baik saja meski sebelumnya ia mengaku sempat batuk-batuk dan suhu badannya naik.

Baca juga: Usul ke Kapolri Baru, Sudjiwo Tejo: Larang Istilah Kadrun-Cebong

Kini dia menjalankan isolasi mandiri di rumah dinas dan tidak di rumah sakit. Sri menjelaskan bahwa seluruh keluarga dan staf yang ada di rumah dinas dan sering berinteraksi sudah dites swab antigen. Haslinya negatif Covid-19 semua.

Sebelumnya, pada 14 Januari, Sri Purnomo bersama pegiat media sosial dr Tirta Hudhi disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Ngemplak II.

“Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran virus Covid-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat. Vaksin hanya mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular maupun kemungkinan sakit berat,” ujarnya. (pojoksatu)

Baca juga: Sedih, Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: